Kami Arema, Salam Satu Jiwa..
Di Indonesia, kan slalu ada..
Slalu bersama, untuk kemenangan..
Kami A..RE..MA..
Di Indonesia, kan slalu ada..
Slalu bersama, untuk kemenangan..
Kami A..RE..MA..
Sepenggal lagu yang berkumandang lantang, dinyanyikan bersama dari dalam kereta api rombongan Aremania tour Batavia yang berjumlah 9 gerbong. 29 Mei 2010. Saat itu kereta mulai mengurangi laju kecepatanya, kita sudah sampai di Stasiun Senen, dan tampak sekitar 50 The Jakmania membawa spanduk besar bertuliskan “Selamat Datang Saudara kami, AREMANIA”. Merinding, haru, sampai hampir menitikan air mata, saat The Jakmania ikut serta menyanyikan lagu itu sebagai penghormatan. Kedatangan kami (Aremania) ke kandang Macan Kemayoran saat itu adalah untuk mendukung Tim kebanggaan kami, Arema Indonesia menjalani laga pamungkas kompetisi ISL 2009/2010 melawan Persija Jakarta. Meski sudah berstatus juara, Arema yang saat itu di arsiteki Robert Rene Albert tampil trenggingas dan berhasil mengalahkan tuan rumah Persija Jakarta dengan skor yang cukup telak, 5-1. Benar-benar musim yang sempurna bagi Arema dan Aremania, gelar juara pertama sejak galatama dan ditutup dengan kemenangan di laga pamungkas. Aremania Berpesta!!
Musim pun berganti, kali ini Arema dan Aremania mendapat cobaan. Di awal musim, antara manajemen Arema dan Robert Albert tidak menemui kata sepakat dalam hal perpanjangan kontrak. Akhirnya, manajemen mengumumkan bahwa di ISL 2010/2011 Arema dilatih oleh Miroslav Janu, pelatih berkebangsaan Republik Ceko yang sebelumnya juga pernah menangani Tim kebanggaan Arek-arek Malang ini. Untuk komposisi pemain memang tidak banyak berubah. Meski begitu, Aremania sangat terpukul dan kecewa sepeniggal “Meneer” (sapaan akrab Robert Albert) yang kinerjanya sudah terbukti mengangkat prestasi Singo Edan.
Di musim itu pula sepak bola Indonesia diterpa masalah yang cukup pelik. Selain banyaknya tuntutan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid untuk segera lengser, muncul juga Liga tandingan yang diprakasai oleh Pengusaha bernama Arifin Panigoro yang bertajuk LPI “Liga Primer Indonesia”. Dari sini, pihak LPI sangat berharap agar Arema masuk dalam daftar klub di kompetisinya. Kabarnya, kalo Arema ikut LPI, 4 tim besar lainya yang berlaga di ISL akan ikut hijrah ke LPI bersama Arema. Namun, Arema mengambil sikap tegas untuk tetap berlaga di ISL, kompetisi resmi di bawah naungan PSSI. Di tangan Miro (sapaan akrab Miroslav Janu), Arema gagal mempertahankan gelar juara ISL dan finish sebagai runner up. Saat itu, Tim Mutiara Hitam yang keluar sebagai juara.
Di musim itu pula sepak bola Indonesia diterpa masalah yang cukup pelik. Selain banyaknya tuntutan agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid untuk segera lengser, muncul juga Liga tandingan yang diprakasai oleh Pengusaha bernama Arifin Panigoro yang bertajuk LPI “Liga Primer Indonesia”. Dari sini, pihak LPI sangat berharap agar Arema masuk dalam daftar klub di kompetisinya. Kabarnya, kalo Arema ikut LPI, 4 tim besar lainya yang berlaga di ISL akan ikut hijrah ke LPI bersama Arema. Namun, Arema mengambil sikap tegas untuk tetap berlaga di ISL, kompetisi resmi di bawah naungan PSSI. Di tangan Miro (sapaan akrab Miroslav Janu), Arema gagal mempertahankan gelar juara ISL dan finish sebagai runner up. Saat itu, Tim Mutiara Hitam yang keluar sebagai juara.
Kembali ke PSSI. Semakin hari posisi Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI semakin terancam. Singkat cerita, 9 Juli 2011 Djohar Arifin atau boleh dibilang pihak dari Arifin Panigoro cs, resmi menggantikan posisi Ketua Umum Nurdin Halid (Pihak Aburizal Bakri cs). Dengan begitu, apakah Persepakbolaan Indonesia semakin membaik??
TIDAK..!!
Sama sekali tidak ada kemajuan. Bahkan boleh dibilang sepak bola kita mengalami suatu kemunduran. Khususnya kompetisinya yang berganti nama dengan Indonesian Premier League (IPL) sejak kepemimpinan Djohar Arifin di PSSI. Otomatis Arema ikut IPL, dan jabatan kekuasaan Tim Arema Indonesia diambil alih oleh M.Nur cs. Karena sebelumnya masih unda-undi kepenguasaan antara M.Nur cs atau Rendra Kresna cs. Kembali ke kompetisi ruwet. Uniknya, di pihak lain (Nurdin Halid cs) tetap menjalankan kompetisi Indonesian Super League (ISL). Naah sekarang yang disebut sebagai kompetisi tandingan adalah ISL. Yaa, karena yang berada di bawah naungan PSSI sekarang adalah kompetisi IPL. It's so kampret sekampret-kampretnya.
Kembali ke Arema. Di Arema pun juga begitu, kubu Rendra cs gak mau kalah, dengan membentuk Tim Arema yang berlaga di ISL. Dan kini Arema ada 2. Arema IPL dan Arema ISL. Arema IPL yang terdiri dari pemain-pemain lama seperti Along, Roman chmelo, Kurnia meiga dkk. dengan pelatih baru, Milomir Seslija. Dampak dari timbulnya dua kubu Arema ini, banyak pemain pilar yang hengkang, seiring tidak jelasnya nasib mereka. Seperti Zulkifli Syukur, A.Bustomi, Purwaka Yudhi, Juan Revi dan yang lainya, bahkan nama-nama beken yang konon saat itu hampir berkostum Arema juga batal gabung, seperti Hamka Hamzah dan Arif Suyono.
Selanjutnya Arema ISL, boleh dibilang pembentukan tim ini dimulai dari nol, dengan waktu yang singkat pula (sekitar 3 minggu). Namun Arema ISL tetap menjadi daya tarik bagi pemain-pemain yang sudah tidak diragukan kapasitasnya di blantika sepak bola Nasional. Nama seperti Charis Yulianto, Usep Munandar, Seme Pier Patrick, Marcio Souza pun merapat. dengan pelatih kepala Wolfgang Pikal yang juga mantan asisten pelatih Timnas Indonesia. Namun apa daya, Wolfgang Pikal harus menerima kemyataan pahit. Dia dipecat, karena dalam 4 pertandingan beruntun Arema ISL tidak kunjung menuai kemenangan.
![]() | |
| Along (Icon Arema IPL) |
![]() |
| Marcio Souza (Icon Arema ISL) |
Sebagai Aremania, terjadinya dualisme ini sungguh tidak saya harapkan. Pasti teman-teman Aremania semua juga berfikir begitu. Tapi apa daya, inilah Sepak Bola kita, ranah olahraga yang sudah dijangkiti dengan kepentingan-kepentingan politik dari beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab. Orientasi prestasi pun hanya sekedar wacana. Kita sebagai supporter juga hanya bisa meneriakkan agar konflik ini segera berakhir, sementara di atas sana, yang disebut orang-orang besar berhati kecil, tetap saling bersikukuh pada pendirianya, demi kepentingan golonganya.
Sebenarnya konflik Arema belum berhenti sampai di situ. Khususnuya Arema IPL, muncul kubu lagi (Arema baru dengan pelatih kepala Abdurrahman Gurning), dan memaksa Arema IPL yang beranggotakan Along cs buyar. Sepanjang sejarah, ini benar-benar musim terburuk bagi Arema. Harapan saya, semoga, tikus-tikus bertopeng Singa segera mendapat hidayah dari Yang Maha Kuasa. Dan Arema kembali menjadi SATU.
Anda merasa tulisan ini agak rumit?? Yaah.. kurang lebih serumit itulah keadaan yang menimpa Sepak Bola di Tanah air kita.
SALAM SATU JIWA
AREMA !!
sumber gambar : http://nazruel.multiply.com/
http://www.aremafc.com/
ongisnade.net
Facebook Warkop Aremania
http://www.aremafc.com/
ongisnade.net
Facebook Warkop Aremania





Tidak ada komentar:
Posting Komentar