Pages

Selasa, 11 Maret 2025

Ikhtiar untuk Hidup Lebih Lama

"Allah tidak menciptakanmu hanya untuk mencari uang, lalu mati"

Di antara hiruk-pikuk dunia yang terus berlari, aku punya satu doa yang kugenggam erat: Semoga bisa cukup lama di sini, cukup kuat, cukup sehat, untuk membersamai anak-anakku menemukan jalan terbaik mereka, dan kelak menyaksikan cucu-cucuku berlari ke pelukanku dengan tawa lepas.

Setiap pagi selalu diburu-buru waktu, sebab jika sedikit kesiangan, lalu lintas padat siap menjadi penghambat datang tepat waktu. Sebenarnya ada 2 pilihan. Tetap berhati-hati dengan kecepatan sedang sepanjang perjalanan, tapi terlambat datang. Atau ngebut, bisa datang tepat waktu tapi sedikit mengesampingkan keselamatan. Belum lagi jika di tengah perjalanan ada sebuah kejadian truk mogok, terguling, atau accident lainnya (sering terjadi di sepanjang jalan yang saya lewati).

Dan ketika pulang selalu menjelang petang, belum lagi saat hujan menerjang selama perjalanan. Sisa tenaga dan pikiran sampai di rumah kurang lebih 25% - 30%. Begitu juga diakhir pekan, jiwa dan pikiran ingin sekali liburan atau sekedar jalan-jalan untuk melihat sudut bumi bagian lain agar refresh pikiran, tetapi fisik dan tenaga seakan sudah berat dan ingin istirahat saja rebahan seharian. Faktor 'U' tidak bisa dipungkiri.

Tak pelak, putri ku pun harus berperang juga dengan jarak. Setiap masuk sekolah dia harus  menghabiskan waktu 2 jam lebih di dalam kendaraan. 1 jam perjalanan berangkat dan 1 jam (bisa lebih) perjalananan pulang. Duduk lama dan apakah berdampak untuk paru-paru kecilnya, saya mengkhawatirkan. Apakah baik bila terus begini?

Bekerja jauh dari rumah bukanlah hal yang asing bagi banyak orang, begitu pun saya. Sekitar 5 tahun lebih tinggal di rumah yang berjarak sekitar 19 - 23 kilometer dari tempat kerja. Dengan waktu tempuh kurang lebih 40-65 menit, tergantung kondisi lalu lintas. 

Setiap hari harus menempuh perjalanan pulang-pergi dengan kendaraan pribadi, melewati jalan yang padat, menghabiskan bahan bakar yang tidak sedikit, dan tentu saja, menguras tenaga serta waktu yang berharga.

Keputusan untuk pindah ke tempat tinggal yang lebih dekat bukan sekadar soal kenyamanan, privasi, dan ketenangan, tetapi juga bagian dari ikhtiar untuk hidup lebih lama. Ada beberapa alasan utama yang mendorong saya untuk segera merealisasikan rencana ini :

  1. Hemat BBM dan Biaya Transportasi
    Setiap bulan, pengeluaran untuk bahan bakar cukup besar. Jika jarak rumah ke tempat kerja lebih dekat, tentu biaya ini bisa ditekan dan dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting.

  2. Hemat Waktu
    Dengan jarak 19 - 23 KM, saya menghabiskan sekitar 1 jam di jalan setiap hari, (Pulang Pergi 2 jam) tergantung kondisi lalu lintas. Jika saya tinggal lebih dekat, waktu yang biasanya habis di perjalanan bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif, seperti berolahraga, mengerjakan pekerjaan sampingan, berkumpul dengan keluarga, atau beristirahat dengan cukup.

  3. Hemat Tenaga
    Perjalanan jauh setiap hari tentu menguras tenaga, apalagi setelah seharian bekerja. Belum lagi ketika hujan menerjang saat di perjalanan. Rasa lelah yang menumpuk bisa berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. Dengan jarak yang lebih dekat, tubuh bisa lebih bugar dan pikiran lebih segar.

  4. Mengurangi Risiko Kecelakaan
    Semakin sering berada di jalan, semakin besar risiko mengalami kecelakaan, terutama di jalanan yang padat dan penuh pengendara yang terburu-buru. Pindah ke tempat yang lebih dekat bisa mengurangi risiko ini secara signifikan.

Hidup Lebih Lama dengan Cara yang Lebih Sederhana

Banyak orang berpikir bahwa untuk hidup lebih lama, kita harus menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, atau menghindari stres. Itu semua benar, tetapi ada satu faktor yang sering diabaikan: lingkungan tempat tinggal dan perjalanan harian kita.

Pindah ke rumah yang lebih dekat dengan tempat kerja bukan sekadar soal menghemat uang atau waktu. Ini adalah keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan dalam jangka panjang. Dengan tubuh yang lebih sehat, energi yang lebih banyak, dan waktu yang lebih luang, kita bisa menikmati hidup dengan lebih baik dan, siapa tahu, mungkin juga lebih lama.

Semoga rencana ini bisa segera terwujud, dan saya bisa merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada akhirnya, hidup yang lebih baik bukan hanya tentang seberapa lama kita hidup, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalaninya dengan lebih nyaman dan berkualitas. Umur memang sudah ada yang mengatur (Allah S.W.T.), tapi tidak ada salahnya jika kita berikhtiar untuk bisa hidup lebih lama.

Sabtu, 11 Januari 2025

Rumah Sehat Rumah Impian

       Rumah impian saya terletak di lingkungan yang asri dan tenang. Bebas banjir. Lokasinya strategis, maksimal 20 menit berkendara dari tempat kerja. Akses ke rumah sangat mudah, dengan jalan lebar beraspal dan transportasi umum yang tersedia di dekatnya.

      Lingkungan sekitar tenang, aman dan ramah, dengan tetangga yang bersahabat adalah kedamaian yang tak ternilai. Karena membeli rumah sejatinya sama dengan membeli lingkungannya.

     Terdapat fasilitas umum seperti taman bermain, jogging track, dan sarana olahraga lain yang dapat diakses dengan bersepeda.

     Bangunan rumah bergaya modern minimalis dengan luas tanah minimal 90 m². Rumah dua atau tiga lantai terdapat roof top atau balkon di lantai atas untuk bersantai atau sekedar melamun. Memiliki setidaknya 3 kamar tidur, ruang keluarga yang luas, syukur-syukur ada 2 toilet atau kamar mandi. Terdapat ruang kerja atau tempat tempat berkarya yang nyaman, dan ruang untuk bermain anak.

      Halaman depan cukup luas untuk memarkir mobil, ada taman kecil dengan halaman belakang memiliki taman kecil terbuka juga (untuk cross ventilasi) dan tempat untuk bersantai.

      Interior rumah didominasi warna-warna netral dengan aksen kayu, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Jendela-jendela besar memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam rumah, membuat suasana terasa lebih lapang dan menyegarkan.

Selasa, 03 September 2024

Bismillah 1

Bismillahirrahmanirrahim
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang"
Selasa, 3 September 2024

Inilah yang dikehendaki Allah, semoga Allah senantiasa memberi kekuatan, melapangkan jalan dan memudahkan setiap perjalanan hidup kita penuh dengan berkahNya. Aamiin.. Alhamdulillah ya Allah.

Allah yang Maha Mengetahui, Allah yang Maha Bijaksana, Allah yang Maha Memperhitungkan, Allah yang Maha Membuka Pintu Rahmat, Allah yang Maha Menghendaki.

Jika bukan atas izin Allah dan bukan Allah yang menggerakkan, semua ini tidak akan terjadi.

Masya Allah, Masya Allah, Masya Allah, Bismillah..

Senin, 30 Mei 2022

Lima Puluh Delapan Koma Enam Puluh

Seharusnya anda membuat rangkuman materi untuk bahan belajar peserta didik sebelum menghadapi UKD.




Kamis, 08 Juli 2021

Goodbye 19-23 KM

Disclaimer, untuk saat ini judul postingan masih sebatas doa dan harapan, semoga sesegera mungkin judul postingan ini menjadi sebuah ungkapan yang nyata. Aamiin..


Jalur langit memang gak ketoro, tapi Insya Allah ketoto. Kabeh Ono Wayahe. 

Masio seringkali ndek njero ati berkata "Ya Allah, sampe kapan koyok ngene?".

Bismillah, sing tenang Gusti Allah mboten sare. Sabar, tetap terus bergerak dan berdoa, for ...



Kenikmatan tinggal di rumah sendiri sebagai keluarga kecil sebagai berikut :

  1. Privasi: Anda memiliki ruang pribadi tanpa gangguan dari anggota keluarga besar.
  2. Kebebasan: Bebas mengatur rumah dan rutinitas sesuai keinginan Anda.
  3. Kemandirian: Kesempatan untuk mengelola rumah tangga sendiri dan membuat keputusan bersama pasangan.
  4. Hubungan lebih intim: Waktu berkualitas bersama pasangan dan anak tanpa intervensi.
  5. Mengurangi konflik: Potensi perselisihan dengan mertua atau orangtua berkurang.
  6. Pembelajaran: Kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama sebagai unit keluarga.
  7. Fleksibilitas: Lebih mudah menyesuaikan jadwal dan kegiatan keluarga.
  8. Pengembangan diri: Ruang untuk mengembangkan identitas keluarga Anda sendiri.
  9. Kontrol keuangan: Mengelola keuangan tanpa campur tangan pihak lain.
  10. Membangun tradisi: Kesempatan menciptakan tradisi dan kebiasaan keluarga sendiri.

Baik, saya akan menjelaskan lebih lanjut tentang aspek kemandirian dalam mengelola rumah tangga sendiri. Mari kita bahas beberapa poin tambahan:

  1. Manajemen waktu:
    • Anda memiliki kebebasan penuh untuk mengatur jadwal keluarga.
    • Belajar menyeimbangkan waktu antara pekerjaan, keluarga, dan keperluan pribadi.
  2. Eksperimentasi gaya hidup:
    • Bebas mencoba berbagai gaya hidup tanpa tekanan dari keluarga besar.
    • Misalnya, menerapkan pola makan tertentu atau metode parenting yang Anda pilih.
  3. Pengelolaan konflik:
    • Belajar menyelesaikan perselisihan dengan pasangan tanpa campur tangan pihak ketiga.
    • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan negosiasi dalam hubungan.
  4. Kreativitas dalam pengelolaan rumah:
    • Bebas bereksperimen dengan dekorasi, tata letak, atau fungsi ruangan di rumah.
    • Mengembangkan solusi kreatif untuk tantangan rumah tangga.
  5. Pendidikan finansial:
    • Kesempatan untuk belajar dan menerapkan prinsip-prinsip keuangan secara langsung.
    • Merencanakan anggaran, investasi, dan tabungan masa depan.
  6. Pengembangan hobi bersama:
    • Waktu dan ruang untuk mengeksplorasi minat bersama pasangan.
    • Membangun kegiatan yang memperkuat ikatan keluarga.
  7. Fleksibilitas dalam pengambilan keputusan:
    • Kemampuan untuk mengubah keputusan atau rencana dengan cepat tanpa perlu konsultasi ekstensif.
  8. Pembelajaran tentang pemeliharaan rumah:
    • Kesempatan untuk belajar tentang perawatan dan perbaikan rumah secara mandiri.

                                                                                                                          Malang, 09 Juli 2024