Setiap pagi selalu diburu-buru waktu, sebab jika sedikit kesiangan, lalu lintas padat siap menjadi penghambat datang tepat waktu. Sebenarnya ada 2 pilihan. Tetap berhati-hati dengan kecepatan sedang sepanjang perjalanan, tapi terlambat datang. Atau ngebut, bisa datang tepat waktu tapi sedikit mengesampingkan keselamatan. Belum lagi jika di tengah perjalanan ada sebuah kejadian truk mogok, terguling, atau accident lainnya (sering terjadi di sepanjang jalan yang saya lewati).
Dan ketika pulang selalu menjelang petang, belum lagi saat hujan menerjang selama perjalanan. Sisa tenaga dan pikiran sampai di rumah kurang lebih 25% - 30%. Begitu juga diakhir pekan, jiwa dan pikiran ingin sekali liburan atau sekedar jalan-jalan untuk melihat sudut bumi bagian lain agar refresh pikiran, tetapi fisik dan tenaga seakan sudah berat dan ingin istirahat saja rebahan seharian. Faktor 'U' tidak bisa dipungkiri.
Tak pelak, putri ku pun harus berperang juga dengan jarak. Setiap masuk sekolah dia harus menghabiskan waktu 2 jam lebih di dalam kendaraan. 1 jam perjalanan berangkat dan 1 jam (bisa lebih) perjalananan pulang. Duduk lama dan apakah berdampak untuk paru-paru kecilnya, saya mengkhawatirkan. Apakah baik bila terus begini?
Bekerja jauh dari rumah bukanlah hal yang asing bagi banyak orang, begitu pun saya. Sekitar 5 tahun lebih tinggal di rumah yang berjarak sekitar 19 - 23 kilometer dari tempat kerja. Dengan waktu tempuh kurang lebih 40-65 menit, tergantung kondisi lalu lintas.
Setiap hari harus menempuh perjalanan pulang-pergi dengan kendaraan pribadi, melewati jalan yang padat, menghabiskan bahan bakar yang tidak sedikit, dan tentu saja, menguras tenaga serta waktu yang berharga.
Keputusan untuk pindah ke tempat tinggal yang lebih dekat bukan sekadar soal kenyamanan, privasi, dan ketenangan, tetapi juga bagian dari ikhtiar untuk hidup lebih lama. Ada beberapa alasan utama yang mendorong saya untuk segera merealisasikan rencana ini :
-
Hemat BBM dan Biaya Transportasi
Setiap bulan, pengeluaran untuk bahan bakar cukup besar. Jika jarak rumah ke tempat kerja lebih dekat, tentu biaya ini bisa ditekan dan dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih penting. -
Hemat Waktu
Dengan jarak 19 - 23 KM, saya menghabiskan sekitar 1 jam di jalan setiap hari, (Pulang Pergi 2 jam) tergantung kondisi lalu lintas. Jika saya tinggal lebih dekat, waktu yang biasanya habis di perjalanan bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif, seperti berolahraga, mengerjakan pekerjaan sampingan, berkumpul dengan keluarga, atau beristirahat dengan cukup. -
Hemat Tenaga
Perjalanan jauh setiap hari tentu menguras tenaga, apalagi setelah seharian bekerja. Belum lagi ketika hujan menerjang saat di perjalanan. Rasa lelah yang menumpuk bisa berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental. Dengan jarak yang lebih dekat, tubuh bisa lebih bugar dan pikiran lebih segar. -
Mengurangi Risiko Kecelakaan
Semakin sering berada di jalan, semakin besar risiko mengalami kecelakaan, terutama di jalanan yang padat dan penuh pengendara yang terburu-buru. Pindah ke tempat yang lebih dekat bisa mengurangi risiko ini secara signifikan.
Hidup Lebih Lama dengan Cara yang Lebih Sederhana
Banyak orang berpikir bahwa untuk hidup lebih lama, kita harus menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, atau menghindari stres. Itu semua benar, tetapi ada satu faktor yang sering diabaikan: lingkungan tempat tinggal dan perjalanan harian kita.
Pindah ke rumah yang lebih dekat dengan tempat kerja bukan sekadar soal menghemat uang atau waktu. Ini adalah keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjaga kesehatan dalam jangka panjang. Dengan tubuh yang lebih sehat, energi yang lebih banyak, dan waktu yang lebih luang, kita bisa menikmati hidup dengan lebih baik dan, siapa tahu, mungkin juga lebih lama.
Semoga rencana ini bisa segera terwujud, dan saya bisa merasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada akhirnya, hidup yang lebih baik bukan hanya tentang seberapa lama kita hidup, tetapi juga tentang bagaimana kita menjalaninya dengan lebih nyaman dan berkualitas. Umur memang sudah ada yang mengatur (Allah S.W.T.), tapi tidak ada salahnya jika kita berikhtiar untuk bisa hidup lebih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar