Halo,
Nostalgia masa SMA. Sebagai siswa yang aktif bikin masalah, 1 postingan nggak akan cukup buat deskripsikan masa-masa indah SMAku. Dari hal yang membuat guru bangga, sampe hal yang membuat guru lelah bermarah-marah, resah melihat ulah muridnya, dari hal yang membuat temen ketawa, sampe hal yang membuat temen nangis di bawah jendela. Memang, terdapat banyak warna di dalam “putih abu-abu”.
Pernah di suatu malam yang iseng, di atas tempat tidur dengan suasana yang tenang, hening, aku mbayangin masa-masa SMA dulu. Mulai dari MOS (Masa Orientasi Siswa) ngeliat bentuk temen yang masih aneh-aneh, terus inget-inget waktu kita nakal bareng, lupa gak bawa perlengkapan upacara bendera (topi, dasi, sabuk, dll.), ngobrol saat upacara, dihukum di depan kelas, ngerjain PR di kelas, curi-curi pandang di kelas, juga mbayangin detik-detik terakhir kita ketemu bareng dalam satu suasana yang gak tau itu harus sedih atau seneng.. yaitu saat wisuda. Di satu sisi aku berhasil menyelesaikan satu jenjang pendidikanku, di satu sisi aku udah gak bisa lagi tiap hari ketemu dengan temen-temen ‘polos’ ku. Setelah beberapa menit berlalu, apa yang terjadi? Aku gak bisa tidur sampe jam 3 pagi. Karena keinget masa SMA yaa?? enggak, karena saat itu lagi nungguin final champion antara Barcelona vs Manchaster Utd.
Naughty Smanda, adalah salah satu bagian dari cerita indah SMA yang gak mungkin bisa dilupakan. Oya.. Naughty Smanda bukan nama sebuah genk yang setiap pulang sekolah ngerampok ke indomaret, pake helm full face sambil bawa-bawa pedang, bukan.. bukan.. kita jauh dari kekerasan. Naughty Smanda adalah kelompok yang terbentuk karena adanya tugas bikin film pendek buat mata pelajaran DKV (Desain Komunikasi Visual) yang dibimbing guru super gaul, Pak Aris Hidayat atau saat itu kita manggilnya Pak De.
Sampe sekarang aku gak tau siapa yang ngasih nama Naughty Smanda, dan apa makna dari nama Naughty Smanda, yang jelas kita ga ada hubungan sama Naughty America . Kalo kata “Smanda” sudah pasti kita ngambil dari sebutan sekolah tercinta kita, SMA Negeri 2 Malang.
Setelah melakukan beberapa kali perbincangan, akhirnya kita pun sepakat menggarap film yang berjudul ”Derita Anak Kost”. Berikut adalah para anggota kelompok Naughty Smanda beserta kelebihanya masing-masing :
Ardi/bebek : Selain mahir ngedit video, dia juga sangat bagus saat berakting menjadi pengemis. (tampang emang gak pernah bohong), terakhir ketemu, wallpaper hp nya adalah foto Miyabi dengan pose ...., ah sudahlah.
Oscar : Bisa dibilang dia adalah otak dari Naughty Smanda, kreatif, idealis, pinter ngedit gambar, dan paling suka dengan film bokep jepang.
Bobby : Sepintas anak ini terlihat sangat kaku, tapi saat di depan kamera, ternyata memang gak bisa apa-apa.
Surya : Doi punya kelebihan dalam hal improvisasi, dan punya ciri khas saat bicara. Sama seperti Oscar, dia juga suka film bokep dari Jepang.
Dicky : Orang ini paling teliti melihat kesalahan saat pembuatan film. Tapi sayangnya, dia sendirilah yang paling sering bikin kesalahan. Satu yang masih keinget sampe sekarang, nama kakeknya lebih terkenal dari nama dia sendiri di lingkungan sekolah.
Wahyu : Pria yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk ngupil ini sangat lihai saat menjalani peran-peran teraniaya. Tak seperti oscar dan surya, wanyek lebih suka film bokep orang bule dari pada orang jepang.
Jazzuli : Dari 9 anak Naughty Smanda, Jezz (panggilan akrab Jazzuli) adalah anggota yang paling semangat. Meski peran nya cuma sedikit dalam film ini, tapi itu udah memakan waktu banyak. Karena dia selalu salah tingkah, mati gaya, dan ketawa gak jelas tiap di depan kamera.
Novianto : Rumahnya yang strategis, memungkinkan kita mengambil banyak gambar di sana. Satu hal yang menakjubkan dari dia adalah saat berakting menjadi copet, sangat natural. Isu yang beredar, dia baru disunat setelah lulus SMA. *apa gak alot yaa..*
Aku / Rusydi : Di sini peranku jadi anak kost yang mencoba mandiri dengan mengamen. Aku suka membantu teman yang sedang dalam kesusahan. Hoby ku nonton film-film religi, dan mengambil hikmahnya.
Foto kita-kita.......
Dengan kamera seadanya, kita terpaksa pake teknik dubbing (menggunakan pengisi suara), karena kamera pinjeman kita cuma bisa ngerekam secara visual. Tapi memang, Tuhan Maha Adil, dalam setiap kesulitan pasti ada hikmahnya. Dari dubbing tersebut, kreatifitas kita malah tereksplorasi, dialog dubbing menggunakan bahasa planet(alias asal ngomong, suaranya terdengar lebih mirip orang kumur pake air keras), dengan dibantu teks. Karena memang sulit banget ngepasin kalo dubbing pake dialog biasa. Dan ternyata, malah nilai seninya terdapat dari dubbing tersebut. Inti cerita dari film ”Derita Anak Kost” bikinan Naughty Smanda ini adalah, kumpulan remaja yang hidup dalam lingkup satu kost, yang mencoba mandiri tanpa ketergantungan uang kiriman dari ortu, dan itulah awal dari penderitaan mereka. Mungkin beda lagi kalo film ”Derita Anak Kost” yang bikinan Naughty America (kalo ada) kira-kira ceritanya tentang cewek yang setiap pulang sekolah/kuliah digauli oleh bapak kost nya. Sebut saja bunga. #halah
Ini adalah pengalaman pertama kita bikin film, itupun dengan peralatan yang sangat seadanya. Tapi melihat temen-temen pada ngakak dan melupakan sejenak hantu bernama UN saat itu, ketika nonton film kita diputar di depan kelas, itu sudah merupakan kepuasan yang tak ternilai bagi kita.
Naughty Smanda & XII IPS 3 (Blazter)
I miss you so much temans..
Thanks for reading
Sekian.
Rusydi MendcobaSabar.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar