Halo,
Kali ini mau bahas tentang sebuah benda yang menjadi warna penting dalam hidupku. Enam dawai, satu leher, satu body, satu lubang, dan dua puluh satu fret, yaa.. dia adalah gitar. Benda yang setia menemaniku dikala suka dan duka, dengan dia aku bisa mengekspresikan apa yang sedang kurasakan saat itu, dengan jemariku aku mencoba menghibur waktu. Meski suaraku tak semerdu Shandy Sandoro tapi aku bisa menikmati bait demi bait dalam lagu, terutama dalam kesedihan, terutama dalam kesepian.
Tapi, gitarku kini telah meninggal rusak, lebih dari setahun yang lalu. Lebih dari setahun yang lalu pula, aku tak memetiknya, bernyanyi
bersamanya, menjamahnyapun aku jarang, namun sesekali aku membersihkanya dari sarang laba-laba yang sudah menganggap, dia adalah rumah yang teduh. Dia (gitarku) sudah tak seperti dulu, sejaklehernya stangnya patah, dia tak lagi mau bersuara merdu. Dan saatnya aku mencari penggantimu, maaf, bukanya tak setia, ini hanya tuntutan jiwa seni yang lama membeku.
bersamanya, menjamahnyapun aku jarang, namun sesekali aku membersihkanya dari sarang laba-laba yang sudah menganggap, dia adalah rumah yang teduh. Dia (gitarku) sudah tak seperti dulu, sejak
Almarhum Gitarku
Tak semudah membalik telapak tangan, untuk mendapatkan gitar baru, bukan berarti aku mengemis meminta kepada orang tua agar dibelikan, ah.. iya kalau 10 tahun yang lalu, dengan merengek, maka terpenuhilah keinginanku. Mungkin, menabung adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan gitar baru.
Tabungan Gitar Tabung
Gambar di atas adalah tabungan buat beli gitar yang aku bikin sekitar awal Februari 2011 lalu. Sengaja kupasang foto-foto gitar akustik, semata untuk menambah gairah menabung, selain biar gak kelihatan kayak botol buat nangkep tuyul.
Gak ada salahnya, setelah baca postingan ini kalian langsung mendoakan saya agar dapat rejeki buat beli gitar baru..
#PrayForRusydi #PrayForRusydi #PrayForRusydi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar